Bolaries - Kelompok pendukung AC Milan, Inter Milan, dan Juventus biasanya tidak pernah akur. Namun, kali ini, mereka bersatu untuk membela hak mereka menyanyikan lagu-lagu ejekan yang biasa mereka lakukan saat mendukung klub pujaan mereka.
AC Milan baru saja diganjar hukuman menggelar laga tanpa penonton dan didenda 50 ribu euro karena para pendukung mereka menyanyikan lagu yang dipandang diskriminatif teritorial dalam laga melawan Juventus di Stadion Juventus pada akhir pekan lalu.
Para pendukung AC Milan meneriakkan yel-yel, "We are not Neapolitan," serta sejumlah lagu lain yang mengejek rival mereka yang berasal dari kawasan selatan Italia.
Aturan baru yang ditetapkan Asosiasi Sepak Bola Italia (FIGC) bertujuan untuk memerangi diskriminasi dan rasisme. Namun, para pendukung ultras AC Milan dan kini Inter Milan dan Juventus merasa itu dibuat untuk memojokkan mereka.
Kini, ketiga kelompok pendukung ultras itu berusaha menggandeng pendukung ultras klub Italia lainnya untuk menyanyikan lagu diskriminasi di semua laga sehingga seluruh stadion di Italia ditutup oleh FIGC.
"Apa yang dilakukan oleh FIGC tidak mendasar dan bertujuan untuk mendiskriminasi kelompok ultras serta melanggar hak berpendapat," tulis ultras Juventus dalam sebuah pernyataan yang dilansir Football Italia.
"Untuk laga Juventus berikutnya di Florence pada 20 Oktober, kami mengundang seluruh pendukung yang hadir untuk meneriakkan yel-yel yang dipandang sebagai diskriminasi terirotial. Kami juga mengundang kelompok pendukung lain untuk membawa spanduk dan menyanyikan lagu dukungan mereka pada laga Seri A pada 18, 19, dan 20 Oktober," imbuh kelompok pendukung Bianconeri itu.
Hal yang sama juga diserukan oleh kelompok ultras Inter Milan.
"Kami siap dan berharap semua pendukung yang berada di seksi Curva untuk meneriakkan yel-yel diskriminatif agar seluruh stadion di Italia ditutup," tulis kelompok ultras Inter Milan seperti dilansir La Gazzetta dello Sport.